Senin, 23 November 2015

Mama

Kali ini saya ingin bercerita tentang sosok seorang wanita yang hebat, kuat dan penyayang. Mama... ia, mama seorang yang begitu penyayang dimata saya. Penguat dan penyemangat ketika saya rapuh dan tertekan dengan keadaan yang datang menghampiri saya.

Mama sosok seorang yang penyayang terhadap anak-anaknya, semarah apapun beliau terhadap anak-anaknya namun mama tetap selalu menjaga dan menyayangi anak-anaknya. Mama sosok seorang yang penyabar mulai dari mengandung, melahirkan hingga merawat.
Bahkan mama tidak pernah mengeluh pada saat merawat anaknya...
Pengorbanan seorang mama sangat besar
Rasa sayangnya tak pernah ada habisnya
Cinta dan kasihnya sepanjang masa
dan...
Sosoknya tak dapat digantikan dengan apapun


sehat selalu ma...

aku sayang mama. 

Sabtu, 19 April 2014

Satu

Ya, seperti halnya hidup punya tujuan selanjutnya. Tepat pada tanggal 30 oktober 2011 saya resmi punya status yang baru, pada hari kamis, 30 okt 2011 pukul 14.00 wib ijab qobul dengan lantang terlontar dari mulut suami saya. Bahagia sekaligus haru menyelimuti diri saya.
Dengan disaksikan seluruh keluarga, teman, sahabat juga beserta para tamu lainnya alhamdulillah acara berjalan dengan lancar. Tak henti-hentinya saya mengucap syukur.
Bersyukur semua sudah terlaksana secara lancar dan bersyukur saya dipertemukan dengan imam saya.
Seorang suami sekaligus sahabat dalam hidup saya. Yang menuntun saya kejalan yang diridhai oleh Allah SWT.
Tepat pada tanggal 20 november 2011 kami melanjutkan resepsi pernikahan dikediaman orang tua saya, alhamdulillah semua berjalan lancar.
Dan pada tanggal 27 november 2011 resepsi diadakan di tempat suami saya, dan alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.
Saya sangat bersyukur kepada Allah karena telah mempertemukan saya dengan imam saya yang sederhana serta penyabar dalam menghadapi segala sesuatunya. Lelaki yang selalu menerima saya apa adanya dengan segala kekurangan yang saya miliki.
Bukan sekedar menjadi suami tetapi juga sahabat dalam berkeluh kesah. And thanks to Allah telah mengikat silaturahmi ini dengan lebih erat lagi. Dan terima kasih juga untuk bapak sama mama yang sudah membesarkan saya selama ini, yang walau kadang pernah terluka atas sikap saya, saya akan tetap sayang kalian ma’ .. pa’.. sampai kapan pun.
Say alhamdulillah again and again karena Allah memberikan rencana hidup yang indah untuk saya. Insyaallah saya akan menjadi istri yang baik dalam menjalani kehidupan berumah tangga, ibu yang baik untuk anak-anak kami kelak, amiiiiin…
"aku mencintai mu suamiku karena Allah, dan insyaallah cinta kita akan diridhai oleh-Nya amiiin"

sejarah tanpa judul

   Sudah lama gak ngintip blog apa lagi sekedar untuk mencoretnya.Berbagi sedikit pengalaman pertama saat mengenakan hijab nih.   First day, wearing hijab...  !!yah, belum terlalu lama mengenakan hijab, maklumlah dulu terlalu mengikuti orang lain (masih labil).   Tepat tanggal 1 juni alhamdulillah Allah membukakan hati saya untuk segera mengenakan hijab, menutupi aurat yang selama ini terbuka. Awalnya biasa dan kemudian menjadi luar biasa, dan awalnya ikut-ikutan dan akhirnya lillahitaalla. Awalnya berpikir kalau mengenakan hijab itu akan terasa panas, jadi lebih tua dan ketinggalan jaman. Susah dan ribet, terlalu panatik lah dan bahkan alasan yang ada pada pikiran saya itu "belum siap" yah, kalau dipikir lagi kapan siap nya. Padahal Allah memanggil umatnya untuk pulang kealam yang kekal tidak membutuhkan alasan untuk siap atau tidak siap.   Memang awal mengenakan hijab ada beberapa tanggapan yang positif bahkan negatif tentang diri saya dari berbagai orang, komentar mereka saya jadikan motivasi untuk kedepannya menjadi lebih baik lagi. Semoga setelah aurat yang saya tutupi dan selanjutnya saya dapat menjaga hati, pikiran, serta perkataan dari hal yang dapat melukai orang lain.   Hijab, sebelum mengenakan hijab saya merasa malu ketika melihat anak kecil yang belum baligh saja sudah mengenakan hijab. Toh, masa saya yang sudah baligh dan berakal masih belum mengenakan hijab. Yaa sallam, betapa malunya saya. Bahkan berdekatan dengan orang berhijab saja saya sangat merasa minder, saya seorang muslim tapi toh aurat saya umbar. Malu dan sekali lagi saya malu, malu pada Allah.   Ya, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Dan Insyaallah ada jalan kalau niat nya lillahitaalla. Allah mengetuk hati saya untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang muslimah walaupun butuh proses dan tidak secara instan. Karena yang namanya manusia pasti ada nilai plus maupun minus nya.   Allah mengingatkan umatnya karena Allah sayang kepada hambanya yang mau berusaha menjadi lebih baik lagi.Semoga coretan hidup saya ini dapat bermanfaat untuk yang belum mengenakan hijab. Dan semoga hati kita tergerak untuk menjadi hambaNya yang lebih baik lagi, amin..amin..amin..Sekian dulu coretan sederhananya, semoga bermanfaat.Wasallam...

Mama

Kali ini saya ingin bercerita tentang sosok seorang wanita yang hebat, kuat dan penyayang. Mama... ia, mama seorang yang begitu penyayang ...